Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masjid Istiqlal Direnovasi Pertama Kalinya Sejak 41 Tahun Lalu, Apa Saja yang Diperbaiki?

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 02 Juni 2020 |18:22 WIB
Masjid Istiqlal Direnovasi Pertama Kalinya Sejak 41 Tahun Lalu, Apa Saja yang Diperbaiki?
Masjid Istiqlal (Foto: Kementerian PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres renovasi Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Presiden menargetkan seluruh pekerjaan renovasi rampung pada awal Juli 2020 menyongsong rencana penerapan tatanan kehidupan normal baru (new normal) di tengah Pandemi Covid-19.

Renovasi Masjid Istiqlal ini adalah renovasi pertama dan terbesar sejak dibangun 41 tahun lalu yang merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo usai menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Masjid Istiqlal pada tanggal 30 Mei 2018 lalu. Renovasi ini dilaksanakan oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dan PT Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi.

Baca juga:  Menteri Basuki: Saya Minta Produk Lokal Digunakan dalam Renovasi Masjid Istiqlal

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, renovasi Masjid Istiqlal dilaksanakan sesuai protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. Serta Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Masjid Istiqlal Persiapkan Protokol Kesehatan Jelang New Normal

Mengutip keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (2/6/2020), lingkup pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal meliputi penataan kawasan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), pekerjaan interior dan signage. Di mana memakan anggaran sebesar Rp465 miliar.

 Baca juga: Masjid Istiqlal Direnovasi, Basement Ditambah

Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air juga tengah melaksanakan pekerjaan pengendalian banjir Kali Ciliwung lama segmen Masjid Istiqlal.Lingkup pekerjaannya adalah pengerukan sedimen yang berfungsi untuk menambah kapasitas kali Ciliwung Lama, perkuatan tebing dan pembuatan amphiteater dengan anggaran Rp 17,8 miliar dan progres 65%.

Masjid Istiqlal memiliki luas area kawasan 91.629 meter persegi (tidak termasuk area sungai) dan luas bangunan masjid 80.948 meter persegi. Bahkan, dapat menampung 200.000 orang.

Pekerjaan penataan kawasan meliputi di antaranya adalah pengembalian Axis Monas dan perapihan Zoning Kawasan, perbaikan gerbang, penambahan plaza-plaza sebagai ruang publik, perbaikan riverfront sepanjang sungai, penambahan gedung parkir lapis 2 (basement), perbaikan kantin dan penambahan area PKL. Ruang-ruang parkir yang ada di permukaan kini dimanfaatkan sebagai taman hijau dan area publik. Bahkan di sisi sungai disediakan amphiteater untuk berbagai kegiatan pendukung.

Pekerjaan arsitektur mencakup pekerjaan fasad, lantai, dinding, kusen, jendela, pintu, ruang wudhu, toilet dan kamar mandi. Pekerjaan interior di antaranya adalah interior ruang salat utama, area VIP dan perkantoran pengurus masjid. Pekerjaan MEP di antaranya adalah perbaikan sistem MEP keseluruhan bangunan, instalasi solar panel pada atap selasar, dan perbaikan tata pencahayaan interior dan eksterior. Pekerjaan signage meliputi pergantian signage gerbang, ruang luar dan interior.

Dalam melakukan renovasi, Menteri Basuki menekankan kepada kontraktor pelaksana untuk tidak hanya memaksimalkan fungsi Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah, tetapi juga memperhatikan arsitektur, seni, estetika, dan yang tidak kalah penting tetap mempertahankan pada kaidah-kaidah cagar budaya bangunan masjid. (rzy)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement