JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membagikan dividen Rp46 miliar dengan demikian dividen per lembar yang diperoleh oleh pemegang saham sekitar Rp3,4557. Hal tersebut menjadi salah satu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
Pada tahun buku 2019, Waskita Karya berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp31,39 triliun dan laba bersih yang dicapai sebesar Rp1,03 triliun, kemudian total aset sebesar Rp122,59 triliun, total liabilitas sebesar Rp93,47 triliun, total ekuitas sebesar Rp29,12 triliun, dan nilai kontrak baru sebesar Rp26,08 triliun.
Baca Juga: Dicopot dari Komut ADHI, Fadjroel Rachman Diangkat Jadi Komisaris Waskita Karya
“Dengan tambahan nilai kontrak baru tersebut serta adanya sisa nilai kontrak sebesar Rp62,02 triliun, maka total kontrak yang dikelola oleh Waskita Karya pada tahun 2019 sebesar Rp88,10 triliun,” jelas President Director PT Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, dalam keterangannya, Minggu (7/6/2020).
Sementara itu, pada 2019, Waskita Karya menerima pembayaran atas proyek turnkey sebesar Rp26 triliun. Pembayaran proyek itu diterima atas pembayaran Proyek Jalan Tol Cinere – Serpong sebesar Rp1,21 triliun, proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp3 triliun, proyek Tol TBPPKA (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) sebesar Rp10,3 triliun.
Baca Juga: Fadjroel Rahman Dicopot dari Komut Adhi Karya
Kemudian proyek Tol Batang - Semarang sebesar Rp2 triliun, proyek Ruas Tol TBPPKA (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) (porsi VGF Tol Jakarta-Cikampek) sebesar Rp1,24 triliun, proyek transmisi paket 1-2 Sumatera sebesar Rp 4 triliun dan penerimaan proyek lainnya sebesar Rp3,9 triliun. Untuk proyek konvensional sebesar Rp16 triliun serta pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp5,4 triliun.
Di bidang non-teknik dan bisnis, pada tahun 2019 Waskita Karya telah berhasil mencatatkan beberapa pencapaian antara lain divestasi 2 ruas tol yakni tol Solo - Ngawi dan Ngawi – Kertosono dengan nilai transaksi sebesar Rp2,4 triliun. Kemudian Waskita Karya juga melakukan peningkatan produktivitas konstruksi yang didukung implementasi teknologi konstruksi 4.0. Aplikasi Building Information Modelling (BIM) telah dimanfaatkan sebagai alat utama dalam metodologi perencanaan pekerjaan, penjadwalan, pentahapan serta monitoring dan pengendalian pelaksanaan konstruksi, telah memberikan pertambahan nilai yang signifikan dalam proses bisnis Waskita Karya.