Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rincian Utang Pemerintah Rp108 Triliun di BUMN

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 09 Juni 2020 |15:46 WIB
Rincian Utang Pemerintah Rp108 Triliun di BUMN
Utang Pemerintah ke BUMN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyiapkan Rp143 triliun untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari dana tersebut 75% atau sekira Rp108 triliun digunakan untuk pembayaran utang pemerintah ke BUMN.

Baca Juga: Sri Mulyani Cari Utang Rp812 Triliun, Dipakai Erick Thohir Rp108 Triliun untuk BUMN 

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pembayaran utang tersebut. Seperti pada BUMN Karya, utang yang dibayar sebesar Rp12,1 triliun.

"Untuk BUMN karya ini utang LMAN yaitu pembebasan lahan yang jalan tol sudah jadi. Jadi bukan dana pemerintah dimasukan ke karya, ini jalan tol sudah jadi, sudah jalan, sudah dipakai tapi LMAN belum cair. Ini memang utang sudah tahunan, jadi perlu dibantu," ujar Erick dalam rapat kerja virtual dengan Komisi VI, Selasa (9/6/2020).

Baca Juga: Utang Pemerintah di BUMN Rp108,48 Triliun, Stafsus Erick Thohir: Wajar Ditagih 

Kemudian kepada PT Kimia Farma sebesar Rp1 triliun, utang tersebut dibayarkan untuk melanjutkan produksi obat di tengah Covid. Di mana selama ini, BPJS Kesehatan belum membayar kepada Kimia Farma.

"Maka mau tidak mau cash flow Kimia Farma jika tidak dibayarkan BPJS sangat berat. Apalagi tadi ada penugasan baru supaya obat tetap terproduksi. Jadi ini sudah 18 bulan, termasuk di Bulog dan KAI," ujarnya.

Adapun pencairan utang pemerintah diberikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar Rp48,4 triliun, BUMN Karya Rp12,1 triliun, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp300 miliar, PT Kimia Farma sebesar Rp1 triliun, Perum Bulog Rp560 miliar, Pertamina Rp40 triliun dan Pupuk Indonesia Rp6 triliun.

"Pencairan utang pemerintah ini diberikan kepada BUMN yang punya tanggung jawab PSO, lalu pencairan utang ini sudah sejak 2017. Juga kalau dilihat khususnya PLN, Pertamina dan Pupuk, ini tidak lain subsidi yang sebelumnya sudah jatuh tempo dan selama ini belum terbayar," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement