JAKARTA - Saham farmasi seperti PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sedang dikelilingi Dewi Fortuna. Mengingat saat ini saham-saham perusahaan farmasi sedang naik gila-gilaan.
Namun saat berinvestasi juga harus diperhatikan dengan benar. Jangan sampai niat untuk investasi mendapatkan cuan justru berakhir merugi karena saham perusahaan tersebut turun kembali.
Baca Juga:Â Kabar Baik! Cuma Modal Rp12,5 Juta Perusahaan Bisa Melantai di BursaÂ
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan saat investasi di saham farmasi harus diperhatikan berapa batas keuntungan yang ingin didapat. Idealnya, jika keuntungan sudah berada di angka 10% atau lebih hendaknya dijual.
Setelahnya investor bisa kembali membeli saham farmasi tersebut. Namun harus diperhatikan, aksi beli saham kamu dilakukan ketika posisi saham berada di angka yang rendah.
Â
“Kalau berapa persen keuntungan tergantung investor berapa persen targetnya. Tapi sekarang sih kalau sudah di atas 10% keuntungan sebaiknya melakukan transaksi jual minimal 10%,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (22/7/2020).
Menurut Edwin, bagi investor yang ingin membeli saham farmasi juga hendaknya melakukannya secara harian atau sifatnya jangka pendek. Karena keuntungan yang didapat bisa jauh lebih besar.