Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Berantakan, Corona hingga Pertengkaran AS-China Jadi Momok

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 25 Juli 2020 |08:01 WIB
Wall Street Berantakan, Corona hingga Pertengkaran AS-China Jadi Momok
Wall Street (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat. Investor melakukan aksi jual saham gila-gilaan karena anjloknya pendapatan emiten hingga kembali melonjaknya kasus virus corona atau Covid-19. Selain itu, ketidakpastiaan geopolitik bikin Wall Street terguncang.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 182,44 poin atau 0,68%, menjadi 26.469,89, indeks S&P 500 turun 20,03 poin, atau 0,62%, menjadi 3.215,63 dan indeks Nasdaq Composite turun 98,24 poin, atau 0,94% menjadi 10.363,18. Demikian seperti dilansir Reuters, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Baca Juga: Wall Street Loyo Usai Aksi Jual Saham Teknologi 

Penurunan sektor teknologi membebani Wall Street. Tercatat, saham Intel Corp (INTC.O) memimpin penurunan dengan anjlok 16,2% setelah pembuat chip tersebut melaporkan keterlambatan produksi chip 7-nonometer yang lebih kecil dan lebih cepat.

"Ada kegelisahan menjelang akhir pekan setelah penjualan teknologi dan pertumbuhan kemarin," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

"Ini merupakan perjalanan yang sulit dipercaya bagi indeks Nasdaq dan sektor teknologi selama dua minggu terakhir," tambah Detrick.

Baca Juga: Wall Street Naik Sambut Laporan Kuartalan Emiten 

Setiap indeks utama bursa saham AS membukukan kerugian mingguan, dengan penguatan indeks S&P 500 dan indeks Dow berhenti setelah naik tiga minggu beruntun. Sementara, indeks Nasdaq memiliki minggu terlemah dari empat terakhir.

"Dengan reli yang telah kita lihat sejauh ini di bulan Juli, masuk akal untuk melihat kecemasan menjelang minggu penghasilan besar, keputusan Fed dan apa yang mungkin merupakan PDB terburuk dalam hidup kita," tambah Detrick.

Di sisi lain, Apple, Alphabet Inc (GOOGL.O) dan Amazon.com (AMZN.O) dijadwalkan untuk mengumumkan laporan keuangan pada 30 Juli, bertepatan dengan Departemen Perdagangan AS akan mengumumkan PDB kuartal kedua.

Analis memproyeksikan bahwa ekonomi AS turun 35% selama periode tiga bulan tersebut.

Sementara itu, lebih dari 1.000 orang AS meninggal akibat COVID-19 pada hari Kamis. Hal ini semakin suram karena total kasus positif melonjak melewati 4 juta.

Untuk sentimen geopolitik, Beijing membalas balik kebijakan Washington yang menutup konsulat Houston di China dengan menutup konsulat AS di kota Chengdu.

Laporan keuangan emiten kuartal kedua dengan 128 konstituen dari S&P 500 telah dilaporkan. Dari mereka, 80,5% telah membersihkan bar yang sangat rendah dari ekspektasi analis.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement