JAKARTA - Pemerintah terus mendorong para milenial untuk berurusan dengan bidang pertanian. Hal tersebut guna mengatasi terjadinya krisis petani di masa mendatang.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, petani yang berusia di bawah 40 tahun jumlahnya kurang dari 30% total petani di Indonesia. Artinya jumlah tersebut harus didorong supaya lahir petani milenial yang baru.
Baca Juga:Â Cerita Kegighan Petani Milenial Tanam Tomat Kualitas Impor
"Petani milenial memilik kreativitas, adaptasi teknologi yang tinggi, dan inovasi usaha di sektor pertanian sehingga mampu melanjutkan pertanian Indonesia di masa depan." tulis @kementerianpertanian, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Estafet pertanian Indonesia terletak pada pundak generasi milenial. Gagasan inovasi dan kreativitas untuk memajukan sektor pertanian Indonesia sangat dinantikan.
Untuk itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus merancang dan merampungkan program untuk mencetak wirausahawan muda pertanian. Salah satu program pencetak sejumlah petani milenial di empat provinsi Indonesia yakni Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Baca Juga:Â NTP Naik, Kesejahteraan Petani Meningkat?
Program tersebut dibentuk untuk meningkatkan kapasitas pemuda di sejumlah desa di bidang pertanian. Serta, mengembangkan wirausahawan milenial, memfasilitasi askes permodalan hingga membangun lingkungan usaha yang kondusif.
Follow Berita Okezone di Google News
(fbn)