Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir Bikin Tim Percepatan Pengembangan Energi Matahari

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 16 Agustus 2020 |14:15 WIB
Erick Thohir Bikin Tim Percepatan Pengembangan Energi Matahari
Erick Thohir Bentuk Tim Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya. (Foto: Okezone.com/BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk Tim Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya di BUMN dengan nomor surat SK-252/MBU/07/2020 per tanggal 27 Juli 2020.

Tim Percepatan tersebut terdiri dari Tim Pengarah yang diketuai langsung oleh Menteri Erick Thohir, serta Tim Kerja yang terdiri dari Direktur Operasi I PT Len Industri (Ketua), Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Direktur Mega Project PT PLN (Persero), Direktur Niaga & Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero), serta Chief Executive Officer Subholding Power and New Renewable Energy PT Pertamina (Persero).

Ketua Tim Kerja sekaligus Direktur Operasi I PT Len Industri, Linus Andor M Sijabat menjelaskan, Indonesia memiliki potensi energi alternatif tenaga matahari yang sangar besar. Sayang sekali bila dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: India Agresif Pengembangan EBT, Kalau Indonesia?

“Pemakaiannya masih minim sekarang. Nah, BUMN bisa menjadi inisiator atau pelopor di Indonesia, sekaligus untuk mengejar target energi bauran 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014. BUMN bisa menjadi role model implementasi green energy di Indonesia dan membantu pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/8/2020).

PLTS

Seperti diketahui, Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan iradiasi energi matahari rata-rata 4,80 kWh per m2 per hari. Sehingga energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai alternatif sumber energi.

Namun ironisnya, secara nasional di Indonesia pemanfaatan PLTS masih kurang dari 200 mega watt (MW) dari total 207,8 giga watt potensi yang dimiliki.

Baca Juga: Hemat Listrik, Rumah Para Menteri Akan Dipasang Panel Surya

“Di lingkungan BUMN sendiri, jika semua perusahaan BUMN memanfaatkan PLTS, potensinya diperkirakan sebesar 1,4 giga watt peak (GWp) dengan biaya investasi kurang lebih Rp15 triliun. Pemanfaatannya bisa diterapkan di jalan tol, bandara, SPBU, stasiun, pertambangan, pabrik, kantor, perkebunan, tambang dan sebagainya,” ujar Linus.

Potensi tersebut terdiri dari jalan tol 81,7 MW, bandara 167 MW, SPBU 75 MW, stasiun 55,8 MW, tambang 131 MW, pabrik 28 MW, kantor 35,75 MW, perkebunan 400 MW, pelabuhan 192 MW, serta gudang 231,5 MW.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement