Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyebut Pertamina mencatatkan rugi bersih sebesar USD767,92 juta atau setara Rp11,13 triliun (kurs Rp 14.500/Dolar AS) pada semester I 2020.
Kerugian itu disebabkan, penurunan harga minyak mentah dunia, kemudian penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dollar AS yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.
“Pandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak,” katanya.
Menurut Fajriyah, kendati perusahaan mengalami rugi bersih pada semester I 2020 dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu, Pertamina tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat agar pergerakan ekonomi nasional tetap terjaga.
(Dani Jumadil Akhir)