JAKARTA - Naiknya konsumsi rokok di Indonesia bisa disebabkan oleh harga rokok yang cenderung murah sehingga dapat dijangkau pula oleh anak-anak.
Namun hal tersebut dibantah oleh Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar Ditjen Bea Cukai Sunaryo. Dirinya membantah mengenai harga rokok yang terbilang murah.
Jika dibandingkan dengan harga rokok dan kebutuhan makan di beberapa negara dunia, harga rokok di Indonesia lebih dikatakan tidak terlalu berbeda atau lebih tinggi dengan harga makanan di warateg.
"Rokok itu Rp20.000, makan sekitar Rp10.000 sampai Rp15.000 masih ada. Sebenarnya kalau mempertimbangkan daya beli, rokok itu tidak terlalu murah," katanya.