Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PSBB Jakarta, Curhat Pelaku Usaha yang Rugi dan Bertahan dari Makan Tabungan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 11 September 2020 |15:24 WIB
   PSBB Jakarta, Curhat Pelaku Usaha yang Rugi dan Bertahan dari Makan Tabungan
Pelaku Usaha (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan, beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 dideteksi di Indonesia pada Maret lalu, banyak perusahaan yang mulai menutup toko di pusat perbelanjaan yang tidak bisa menghasilkan guna menjaga pemasukan perusahaan.

Meski mal dan toko-toko non-esensial dibolehkan buka saat PSBB transisi 15 Juni silam, Anggota Dewan Penasihat Hippindo Tutum Rahanta mengatakan penjualan masih belum kembali normal karena daya beli konsumen yang melemah.

Kerugian ini dialami oleh Sudradjat, pemilik salah satu restoran dan coffee shop yang salah satu cabangnya beroperasi di salah satu mal di Jakarta.

"Dengan adanya PSBB (hari Senin) maka dua (cabang) harus tutup, tapi kalau (pandemi) ini bisa diperketat, penanggulangannya bisa cepat. Tapi kalau dibiarkan ya tentu akan lama, implikasinya makin panjang, ekonomi juga masih dalam kondisi yang berat, apalagi yang terkait dengan pariwisata, hotel, itu yang pemulihannya paling susah," ujar Sudradjat seperti dilansir BBC Indonesia, Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Bisnis restorannya selama masa PSBB dan PSBB transisi jeblok, kata Sudradjat.

"Boleh dikata sepi lah, (restoran buka) hanya untuk memberi penghidupan pada pekerja-pekerja saja, ya makan tabungan. Tapi kan memberi lapangan pekerjaan, meski tidak semuanya, karena ada (staf) yang dirumahkan, ada yang satu hari kerja, satu hari libur. Ada yang (uangnya) cukup hanya untuk makan, akhirnya ada (staf) yang bilang 'maaf pak saya tidak bisa melanjutkan, saya pulang kampung dulu'," ujarnya.

 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement