JAKARTA - Pasar saham Indonesia diproyeksi akan terkena sentimen negatif bila pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 kembali minus. Nilai saham dari beberapa emiten pun diperkirakan akan turun.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan bahwa naik dan turunya harga saham tak hanya dipengaruhi dari kondisi internal perusahaan. Terlebih, nanti situasinya masuk ke masa resesi.
Setidaknya ada beberapa faktor ekternal yang membuat jantung para investor dag dig dug.
Baca Juga: 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Dilakukan Investor Saham saat Resesi
"Sentimen-sentimen global dan perubahan data-data ekonomi," kata Reza saat dihubungi Okezone, Minggu (27/9/2020).