JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan Demokrat dan Gedung Putih untuk membuat kemajuan negosiasi kesepakatan stimulus ekonomi yang baru. Kondisi ini akan memperbaiki kondisi pasar global yang sedang melesu akibat pandemi Covid-19.
"Jadi apapun tarik ulur negosiasi di Amerika, kami yakin stimulus ini tetap akan diloloskan dan ini bisa menjadi sentimen positif," kata Head of Investment & Research BNI Asset management Yekti Dewanti dalam acara Market Opening di IDX Channel, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Usai Adanya Angin Segar Akan Stimulus Ekonomi AS
Menurut dia, stimulus tersebut diperlukan oleh seluruh negara untuk menjaga perekonomian tak terkontraksi terlalu dalam. Bahkan, bisa membuat pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat.
"Dengan adanya pandemi ini membuat di banyak negara bank sentral harus mendorong stimulus," ujarnya.
Baca Juga: Pembiayaan Tumbuh 4%, BTPN Syariah Catat Laba Rp507 Miliar
Selain itu, kondisi kasus Covid-19 yang sudah mulai mengalami penurunan akan membuat investor kembali melirik pasar saham.
"Artinya secara likuiditas global itu cukup support ke equity market. Itu di negara solid ekonomi atau di negara yang punya penanganan Covid-19 lebih baik," ujarnya.
(Feby Novalius)