Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekspor Indonesia ke Negara OKI Diacungi Jempol tapi....

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Sabtu, 24 Oktober 2020 |15:04 WIB
Ekspor Indonesia ke Negara OKI Diacungi Jempol tapi....
Kontainer (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, Indonesia belum menunjukan perannya sebagai kiblat produk halal dunia. Di sisi ekspor untuk negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia masi di bawah negara-negara non muslim.

"Meski ekspor ke OKI sudah bagus, tapi Indonesia belum menunjukan peran sebagai kiblat produk halal dunia, khsusnya untuk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Pangsa pasar untuk ketiga produk tersebut ke negara-negara OKI masih jahu di bawah negara- negara non muslim seperi Brasil, Prancis, Amerika dan Jerman," ujar Agus, Jalarta, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Ekspor RI ke Negara OKI Surplus USD2,2 Miliar

Dari data Kementerian Perdagangan, di sektor makanan, Brasil merupakan eksportir terbesar untuk negara-negara OKI dengan pangsa pasar sebesar 10,51%. Di ikuti Thailand sebesar 8,15%, India 5,5%, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) 4,97%. Sementara Indonesia di urutan ke 20 dengan pangsa pasar 1,86%.

Di sektor kosmetik, Prancis menjadi eksportir terbesar dengan pangsa pasar sebesar 17,38%, Amerika Serikat 7,57%, Jerman 7,05%, Italia 5,5%, RRT 5,08%n, dan Indonesia berada di urutan ke 23 dengan pangsa pasar sebesar 1,41%.

Baca juga: Ekspor Emas Anjlok tapi Buah Pisang Laris ke China

Sementara sektor obat-obatan dikuasai oleh Jerman dengan pangsa pasar sebanyak 13,84%, disusul Prancis 13,58 persen, Swiss 9,47%, India 7,86%, Amerika Serikat 6,93%, sementara Indonesia di urutan ke-48 dengan pangsa 0,12%.

Meski masih di bawah negara-negara non muslim, Agus mengutarakan, tren ekpor makanan Indonesia ke negara-negara OKI pada periode 2015-2019 meningkat 5,51%. Sementara kosmetik dan obat-obatan menurun masing-masing sebesar 0,77% dan 4,76%.

Sementara itu, eskpor pada periode Januari-Juli 2020, sektor makanan meningkat 11,37%, obat-obatan naik 12,33%. Sementara kosmetik menurun 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada periode Januari-Juli 2020, Indonesia mampu mencatat surplus sebesar USD2,2 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut didorong oleh pembukukan ekspor Indonesia terhadap negara-negara OKI senilai USD10,94 miliar. Angka ini lebih tinggi dari pada impor OKI terhadap Indonesia yang mencapai USD8,77 miliar.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement