Bahkan, dia tidak pernah berpuas diri. Itu karena dinamika pasar membuat produk terus berkembang, sementara tuntutan bagi seorang interpreter adalah menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut.
"Karena yang namanya produk selalu berkembang. Jadi kita melihat bagaimana interpreter-interpreter muda harus diberikan kesempatan dan harus didukung," katanya.
Meski kondisi saat ini dalam keadaan krisis akibat pandemi Covid-19. Erick menegaskan, hal itu tidak lantas membuat orang menjadi apatis. Justru, krisis ekonomi dan kesehatan ini harus dibajak menjadi peluang dalam mendorong dan mengembangkan usaha.
"Kondisi saat ini sulit banget, tetapi kita harus optimis, biasanya kalau krisis itu ada peluang, apalagi sekarang ini era elaboratif, adaptif, sharing dan lain-lain. inilah yang justru generasi mudah bisa manfaatkan, ini justru menjadi peluang dan bukan hambatan," ujar dia.
(Dani Jumadil Akhir)