JAKARTA - Kementerian Perindustrian menyebut upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi dari sektor industri masih terus berlangsung. Meskipun saat ini kinerja sektor Industri khususnya manufaktur masih mengalami naik turun.
Baca Juga: Dampak Covid-19, 1.500 Pekerja di Bekasi Jadi Korban PHK
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Yulia Astuti mengatakan, naik turunnya kinerja industri bisa terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Pada awal pandemi atau sekitar April 2020, PMI Manufaktur Indonesia turun paling tajam yakni 27,5%.
"Pada April 2020, PMI turun paling tajam 27,5% ini merupakan terendah di Asia Tenggara (Asean)," ujarnya dalam acara diskusi virtual, Kamis (12/11/2020).
Namun pada Agustus 2020, PMI Manufaktur Indonesia justru mengalami kenaikan paling tinggi di kawasan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Adapun kenaikan PMI Manufaktur Indonesia ketika itu adalah 50,8 poin.
"Kemudian pada Agustus 2020 mengalami kenaikan paling besar hingga mencapai 50,8 tertinggi di Asean," ucapnya.
Baru juga mengalami kenaikan, pada September PMI manufaktur Indonesia kembali turun menjadi 47,2 poin. Meskipun pada Oktober, PMI Manufaktur Indonesia kembali mengalami kenaikan menjadi 47,8 poin.
"Dan pada Oktober angka naik menjadi 47,8. Hal ini menunjukan bahwa upaya pemulihan ekonomi dan sektor industri masih terus berjalan," ucapnya
(Kurniasih Miftakhul Jannah)