Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Strategi Pizza HUT Jualan di Pinggir Jalan, Ternyata Tetap Rugi

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Jum'at, 13 November 2020 |15:28 WIB
Strategi Pizza HUT Jualan di Pinggir Jalan, Ternyata Tetap Rugi
Pizza Hut (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Pandemi Covid-19 menghantam penjualan restoran cepat saji. Akhirnya beragam cara dilakukan oleh pengelola restoran demi meraup untung.

Seperti yang dilakukan pegawai Pizza Hut, mereka menjajakan jualannya di pinggir jalan. Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) Jeo Sasanto mengakui bila memang pihaknya melakukan strategi itu sejak masa PSBB awal dahulu. Namun, dia tak menyebutkan apakah strategi itu berhasil mendongkrak pemasukan perusahaan atau tidak.

Baca Juga: Pegawai Jualan di Jalan, Direktur Pizza Hut: Ini Strategi Hadapi PSBB

"Karena strategi kita sama dengan masa PSBB awal DKI sebelumnya," kata Jeo saat dihubungi, Senin (28/9/2020).

Sayangnya strategi jualan ini tak mampu menopang kinerja keuangan emiten pengelola gerai Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA).

Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PZZA mencatatkan kerugian Rp8,62 miliar, padahal di periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan laba sebesar Rp149,2 miliar.

 

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan neto perseroan di kuartal III-2020 sebesar Rp2,66 triliun atau turun 9,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,93 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp3.

Adapun penjualan neto perseroan terdiri dari pihak ketiga di mana penjualan makanan tercatat Rp2,53 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,62 triliun, penjualan minuman Rp136,2 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp317,9 miliar, dengan potongan penjualan Rp8,19 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp5,77 miliar.

PZZA mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di kuartal III-2020 sebesar Rp927,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp958,5 miliar. Perseroan juga mencatat adanya beban operasi kainnya lain-lain sebesar Rp18 miliar dari sebelumnya Rp7,7 miliar.

Sarimelati Kencana mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,07 triliun dan ekuitas Rp1,23 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp2,24 triliun dibanding periode Desember 2019 sebesar Rp2,10 triliun.

Langkah ini sebagai upaya bertahan di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di mana restoran dilarang dilarang memberikan pelayanan secara dine in atau makan di tempat.

Salah satu pegawai Pizza Hut, sebut saja namanya Susi mengungkapkan, berjualan di pinggir jalan sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan agar mendongkrak penjualan dari perusahaan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement