Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presiden Jokowi Bahas Libur Panjang Akhir Tahun Secara Khusus, Kenapa?

Fahreza Rizky , Jurnalis-Senin, 23 November 2020 |11:36 WIB
Presiden Jokowi Bahas Libur Panjang Akhir Tahun Secara Khusus, Kenapa?
Jokowi (Foto: BPMI Setpres)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membahas antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada momen libur panjang akhir Desember 2020 di rapat terbatas kali ini. Pembicaraan mengenai itu akan dilakukan secara khusus.

"Secara khusus nanti akan kita bicarakan mengenai libur panjang yang akan ada di bulan Desember, akan kita bicarakan dalam rapat hari ini secara khusus," ujarnya dalam ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Tjahjo Kumolo: PNS Tetap Libur Panjang Akhir Tahun 

Menurut Jokowi pada 22 November 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 12,78%. Angka ini lebih rendah dari rata-rata dunia yang mencapai 28,41%. Kemudian angka kesembuhan di RI mencapai 84,03%, berada di atas rata-rata dunia yang hanya 69,20%.

"Ini agar terus kita perbaiki," imbuhnya.

Sedangkan di bidang ekonomi, tren pertumbuhan di kuartal kedua sebesar -5,32%. Lalu membaik di kuartal ketiga jadi -3,49%. Jokowi berharap pada kuartal keempat perolehan angkanya menjadi lebih baik lagi.

 

Jokowi berujar, penyeimbangan gas dan rem dalam penanganan virus corona berfungsi untuk mencegah gelombang kedua penularan virus.

Jika itu terjadi maka Indonesia kembali mundur ke belakang. Karenanya, pencegahan dan intervensi terhadap kegiatan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan harus dilakukan.

"Ini yang bisa membuat kita set back mundur lagi karena itu langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi kegiatan yang melanggar protokol harus dilakukan dengan ketegasan. Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin," pungkas Jokowi.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement