JAKARTA - Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu ini memunculkan kekhawatiran adanya aksi profit taking di pasar. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang baik untuk investor jangka panjang agar mampu bertahan dan tidak tergerus aksi tersebut.
Research Analyst PT Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menyarankan kepada investor jangka panjang untuk lebih memilih saham-saham blue chip yang secara fundamental bagus dan kapitalisasi pasar yang besar dan ini menjadi pilihan yang lebih terbatas.
"Sementara memang saham-saham blue chip dan kapitalisasi pasar besar itu memang saat ini kalau kita lihat rawan profit taking sehingga rawan koreksi. Jadi, bagi para trader itu masih bisa melakukan sweeping dari saham-saham berkapitalisasi pasar besar, indeks second liner, namun untuk investor jangka panjang lebih baik menunggu hingga terjadi koreksi untuk kembali masuk ke saham saham blue chip," ujar Wafi dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: IHSG Sesi I Menguat ke Level 5.714
Untuk sektor saham yang disarankan kepada investor jangka panjang, Wafi menyarankan setidaknya ada tiga sektor yang bisa dicermati oleh para investor tentunya dengan kapitalisasi pasar cukup besar.
"Seperti perbankan, telekomunikasi juga secara performancenya tinggi sekali, kemudian saham berbasis infrastruktur seperti Jasa Marga juga menjadi alternatif bagi investor jangka panjang," katanya.