JAKARTA - Sejumlah industri dilaporkan merugi akibat terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19. Demi menutup kerugian yang lebih membesar, pemilik usaha pun harus menutup sejumlah toko agar tak terus tertimpa rugi karena virus corona tersebut.
Berikut data yang dihimpun Okezone per Kamis (3/12/2020) terkait pusat perbelanjaan dan sejumlah merek besar yang melakukan tutup toko:
1. Mal Golden Truly
Mal Golden Truly di Gunung Sahari tutup. Mal Golden Truly sudah tidak beroperasi alias tutup pada 1 Desember.
Baca Juga: 27 Perusahaan Ritel dan Restoran yang Bangkrut Gara-Gara Pandemi
Hal ini diungkapkan dalam akun Instagram resminya @goldentruly yang dikutip Okezone, Jakarta, Kamis (3/12/2020).
"Kepada seluruh customer loyal kami, Terima Kasih atas kepercayaan dan kesetiaan terhadap Mall Golden Truly selama hadir di Jl Gunung Sahari," tulis manajemen Golden Truly dalam akun Instagram.
Pasca-penutupan Mal Golden Truly, manajamen akan tetap menjual kebutuhan secara online di Tokopedia dan Shopee.
"Dan kami akan tetap hadir untuk memenuhi kebutuhan anda dengan menyediakan koleksi terbaru Golden Truly di online shop kami di Tokopedia & Shopee. See you soon and visit us online!" tulisnya.
2. Matahari Department Store
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengalami rugi bersih sebesar Rp358 miliar pada semester I-2020. Hal ini merupakan dampak dari wabah virus Corona atau Covid-19.
Namun, di tengah tantangan Covid-19, Matahari telah menutup 6 gerai. Hal ini dikarenakan kinerja yang kurang baik dan dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang lebih menarik.
"Di masa lalu, kami telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik. Namun, mengingat terjadinya pandemi COVID-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik," ujar CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (3/8/2020).
3. KFC
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang hak waralaba KFC mengakui adanya penghentian operasional disebagian perusahaan, karena terdampak virus corona atau Covid-19. Penghentian ini membuat FAST menutup 115 gerai KFC.
"Hingga saat ini terdapat 115 gerai perseroan yang ditutup karena mal atau plaza dinyatakan harus tutup karena dampak Covid-I9 di berbagai kota di lndonesia bukan hanya di Jakarta," demikian dikutip dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/5/2020).
4. Debenhams
Debenhams menutup toko secara permanen di Inggris. 25.000 pekerjanya pun kini dalam kondisi yang terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pengumuman tersebut datang kurang dari 24 jam setelah pemilik Topshop Arcadia mengajukan perlindungan kebangkrutan. Debenhams mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka tidak dapat menemukan pembeli dan akan mulai menghentikan operasi.
Sebanyak 124 gerai dan toko daring yang mempekerjakan 12 ribu orang akan menyelesaikan penjualan demi mengosongkan stok perusahaan. Setelahnya, jika perusahaan tak mendapatkan penawaran lain, maka bisnis akan ditutup permanen.
Masa depan 45 toko waralaba yang tersebar di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Eropa Timur juga akan bergantung pada kepastian induk bisnis di Inggris. Sebelumnya pada hari Selasa, pengecer olahraga JD Sports Fashion mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri diskusi tentang pembelian Debenhams.
(Dani Jumadil Akhir)