JAKARTA - Harga minyak sedikit beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika negara bagian AS yang paling padat penduduknya memperketat penguncian pandemi selama Natal serta kasus COVID-19 melonjak di Amerika Serikat dan Eropa, menangkal optimisme yang muncul atas kemajuan vaksin.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Naik, Brent Dekati USD50/Barel
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik tipis lima sen, menjadi menetap di USD48,84 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 16 sen menjadi ditutup pada USD45,60 per barel.
Sehari sebelumnya, kontrak acuan minyak mentah Brent dan WTI merosot, masing-masing 0,9% dan 1,1%.
Baca juga: Target Minyak 1 Juta Barel/Hari, Sri Mulyani: Tidak Mudah
"Ada bolak-balik antara kekhawatiran tentang penguncian selama beberapa minggu ke depan dan ekspektasi untuk vaksin datang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun, yang memberi kami dukungan," kata Analis Senior di Price Futures Group Phil Flynn, di Chicago, dilansir Antara, Rabu (9/12/2020).
Harga minyak terangkat setelah suntikan vaksin COVID-19 yang teruji penuh pertama di dunia diberikan kepada seorang nenek di Inggris, tetapi investor dengan cepat mengembalikan fokus mereka ke surutnya permintaan bahan bakar yang disebabkan oleh pandemi.
Peningkatan tajam kasus virus corona secara global telah menyebabkan serangkaian penguncian baru, termasuk tindakan ketat di California, Jerman, dan Korea Selatan.