JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai 63% hingga hari ini. Saat ini realisasi anggaran yang sudah direalisasikan mencapai Rp440 triliun
"Sampai hari ini Desember 63% atau Rp440 triliun dari pagu yang dilaksanakan sebesar Rp695,2 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam video virtual, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: TPAKD Bantu Percepat Literasi Keuangan Indonesia
Kata dia, PEN juga mengutamakan penanganan di bidang kesehatan. Berbagai hal yang mana mendukung tenaga kerja kesehatan termasuk pengadaan vaksin. Selain itu, membantu masyarakat miskin yang terdampak covid-19.
"Kita juga memberikan bansos yang mana 12 juta masyarakat miskin mendapatkan bansos serta subsidi gaji," katanya.
Baca Juga: ADB Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi RI 2020 Jadi Minus 2,2%
Dia pun terus mendorong peningkatan realisasi sisa anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada akhir tahun ini. Sebab, dengan anggaran sebesar Rp164,33 triliun diklaim mampu mencapai target ekonomi positif di kuartal IV-2020.
"Kita terus dorong peningkatan realisasi PEN di sisa tahun ini," tandasnya.
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, ancaman korupsi menjadi salah satu yang perlu diwaspadai saat pemerintah dituntut dengan cepat merealisasikan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pemerintah telah mengalokasikan Rp695,2 triliun untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi. Presiden Joko Widodo juga telah menggandeng penegak hukum untuk menghindari adanya tindakan korupsi.
Sri Mulyani juga menegaskan, tantangan pengelolaan keuangan negara dalam situasi pandemi covid-19 memang tidak mudah.
"Di sinilah ujian integritas jadi sangat penting. Di sinilah ujian terhadap ikhtiar kita untuk membangun pengendalian internal agar lebih robust jadi lebih penting. Dan kita harus betul-betul mengakui upaya kita masih jauh dari sempurna dan masih harus ditingkatkan," pungkasnya.
(Feby Novalius)