Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketemu Pengusaha, Sandiaga Uno Ingin Geber Wisata Kapal Pesiar Mewah

Hafid Fuad , Jurnalis-Selasa, 29 Desember 2020 |16:25 WIB
Ketemu Pengusaha, Sandiaga Uno Ingin Geber Wisata Kapal Pesiar Mewah
Menpar Sandiaga Uno Ingin Kembangkan Wisata Bahari. (Foto: Okezone.com/Pricess Cruise)
A
A
A

JAKARTA - Menparekraf Sandiaga Uno siap mengembangkan wisata bahari di Indonesia, dengan memudahkan koordinasi lintas sektor pemerintahan. Salah satu isu yang menghalangi adalah minimnya pelancong kapal mewah atau yacht mancanegara menghabiskan banyak waktu di Indonesia.

Tantangannya adalah minimnya infrastruktur pelabuhan yacht dan pungutan dari berbagai instansi.

"Wisata bahari sangat bersinggungan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, dan Pemda. Nanti akan kita mudahkan karena pemerintah harus berkolaborasi dengan pengusaha swasta anggota Kadin," ujar Sandiaga saat berdiskusi dengan anggota Kadin yang didampingi oleh Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo, hari ini. di Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: ADB Prediksi Sektor Pariwisata Masih Belum Pulih Tahun Depan

Dia menjelaskan, isu tersebut sejalan dengan arahan Presiden Jokowi yang ingin mengembangkan destinasi Labuan Bajo dan lainnya. Selain itu juga ada beberapa daerah potensial lain seperti Bintan, Belitung, ataupun Jakarta.

"Kita punya sistem kolaborasi pemerintah dan swasta dalam PPP. Tapi pastikan banyak yang mau investasi. Sementara Kadin yang akan seleksi proposal dari pelaku yang berintegritas. Nanti saya akan koordinasi dengan Pemda, lalu BBM dari Kementerian ESDM, sampai Badan Keamanan Laut. Kita akan kejar wisata laut ini karena memiliki high value khususnya demi membuka lapangan kerja yang luas," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Sandiaga Fokus Percepat 5 Destinasi Wisata Prioritas

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan kegelisahannya karena minimnya dermaga kapal mewah di Indonesia. Sedangkan di negara tetangga dermaga kapal mewah jauh lebih lengkap. Misalnya di Singapura ada empat dermaga ataupun di kawasan Phuket saja memiliki 4 pelabuhan.

"Biasanya turis parkir kapalnya ataupun sewa kapal di Thailand karena Infrastrukturnya lebih baik. Sektor ini bagus juga untuk penyerapan tenaga kerja," kata Rosan dalam kesempatan sama.

Dia melanjutkan para turis asing yang menyewa kapal di Thailand lalu berlayar sampai Australia. Karena itu menurutnya Labuan Bajo, Bali, dan Bintan harus digarap. Karena itu semua merupakan jalur pelayaran kapal mewah. Diharapkan nantinya turis maritim mau singgah lalu berbelanja atau spending di wilayah Indonesia.

"Sekarang kita ketinggalan dari Malaysia yang jauh lebih aktif menggelar wisata kelautan. Mereka bisa tiga hingga empat kali setahun mengadakan festival kapal besar. Sementara turis asing dengan kapalnya kapok ke Indonesia karena dimintai banyak pungutan," ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement