Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Tertekan Dolar AS ke Level Rp13.920/USD

Reza Andrafirdaus , Jurnalis-Selasa, 05 Januari 2021 |09:35 WIB
Rupiah Tertekan Dolar AS ke Level Rp13.920/USD
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan hari. Rupiah kini berada level Rp13.900-an per USD.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (5/1/2021) pada pukul 09.03 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 25 poin atau 0,18% dan berada di level Rp13.920 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp13.900 hingga Rp13.920 per USD.

Baca Juga: Indeks Dolar Menguat karena Sentimen Melemahnya Bursa Saham AS

Sementara, dalam yahoofinance mencatat Rupiah berada di level Rp13.900 per USD. Di mana, dalam pergerakan harian Rp13.900-Rp13.900 per USD.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) balik menguat pada awal perdagangan 2021, di mana sebelumnya jatuh ke level terendah sejak April 2018. Melonjaknya kasus virus corona menjadi sentimen bullish pada awal tahun baru di pasar global dan mendorong investor ke mata uang berisiko seperti yuan China dan euro.

Baca Juga: Kekuatan Dolar AS Kian Pudar, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, Dolar awalnya melemah pada perdagangan pertama tahun ini, setelah jatuh hampir 7% pada 2020. Hanya saja pelemahan dolar berbalik karena selera risiko memburuk tak lama setelah pembukaan perdagangan pasar ekuitas AS yang turun lebih dari 1% di tengah kekhawatiran atas peluncuran vaksin virus corona dan hasil pemilihan putaran kedua di Georgia.

Indeks dolar pun naik 0,159%, setelah menyentuh level 89,415 atau terendah sejak 17 April 2018.

“Masih banyak kendala di depan pasar saat ini, optimisme pasar hanya dapat melampaui risiko jangka pendek untuk waktu yang lama,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir dari Reuters.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement