JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank sore ini melemah seiring pasar yang tengah memantau perkembangan rencana AS memberikan stimulus tambahan.
Rupiah ditutup melemah 42 poin atau 0,3% ke posisi Rp14.065 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.023 per dolar AS.
"Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh pasar yang hari ini memantau Presiden AS Joe Biden yang ingin menggolkan stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS meski menghadapi resistensi dari anggota Kongres," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dilansir dari Antara, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Jakarta Perpanjang PSBB, Rupiah Lesu ke Rp14.066/USD
Jika disahkan, stimulus tersebut akan memberikan dana tunai ke warga AS dan bantuan ke pemerintah lokal. Investor mulai mengalihkan pandangan ke Senat AS yang sedang berusaha menyelesaikan aturan untuk stimulus ini.
Pejabat dari Partai Demokrat mencoba tak mengindahkan ketakutan politikus Partai Republik yang mengatakan bahwa stimulus senilai1,9 triliun itu nilainya terlalu besar.
Selain itu, pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan akan berujung pada keputusan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran nol% hingga 0,25%. Laju pembelian obligasi bulanan diharapkan akan dipertahankan pada kecepatan bulanan sebesar 120 miliar dolar AS.
Dengan The Fed secara luas diharapkan untuk mempertahankan kebijakan moneter, perhatian investor akan fokus pada nada dari bank sentral mengenai prospek ekonominya.
Sementara itu, AS akan merilis banyak data ekonomi sepanjang minggu, termasuk PDB kuartal keempat. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi negara telah melemah karena terus memerangi lonjakan kasus COVID-19. The Fed, pada gilirannya, diharapkan untuk mempertahankan kebijakan yang mudah saat ini ketika menjatuhkan keputusan kebijakannya pada Rabu (27/1/2021).