Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Perbedaan Vaksin China Sinovac, Sinopharm dan Merek Lainnya?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 10 Januari 2021 |08:04 WIB
   Apa Perbedaan Vaksin China Sinovac, Sinopharm dan Merek Lainnya?
Vaksin Covid-19 (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Adakah calon vaksin lain?

Paling tidak dua vaksin Covid-19 lain tengah dikembangkan di China, menurut artikel di The Conversation.

Salah satu vaksin adalah CanSino Biologics, yang dilaporkan masuk dalam fase ketiga uji coba di sejumlah negara termasuk Arab Saudi.

Vaksin lain dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom. Vaksin ini menggunakan bagian virus yang telah dimurnikan untuk memicu kekebalan tubuh, menurut laporan itu.

Negara-negara mana yang memesan vaksin China?

Awal Desember lalu, pengiriman vaksin Sinovac tiba di Indonesia dan 1,8 juta dosis lainnya akan tiba Januari.

Bebeberapa hari kemudian, dua negara Arab lain termasuk Uni Emirat Arab menyepakati vaksin Sinopharm.

Bahrain juga menyepakati vaksin Sinopharm dan mengatakan orang dewasa dapat mendaftar online untuk mendapatkan vaksin secara gratis.

Dan Singapura mengatakan telah menandatangani pembelian vaksin termasuk Sinovac, Moderna dan Pfizer-BioNTech.

Sinovac juga dilaporkan akan dibeli Turki, Brasil dan Chile.

Peluncuran vaksin China

Sinovac dapat memproduksi 300 juta dosis setahun di pabrik seluas 20.000 meter persegi, kata pemimpin perusahaan kepada media pemerintah CGTN.

Seperti vaksin-vaksin lain, Sinovac perlu dua dosis dan itu berarti perusahaan itu dapat memvaksin 150 juta per tahun, sekitar sepersepuluh penduduk China.

Para analis menunjuk bagaimana China berupaa memenangkan diplomasi vaksin.

Presiden Xi Jinping berjanji untuk menyisihkan US$2miliar untuk Afrika dan juga menawarkan negara Amerika Latin, Karibia pinjaman US$1miliar untuk membeli vaksin. Tak jelas seperti apa persayratannya.

"Beijing jelas akan menggunakan alasan menyelamatkan jiwa untuk keuntungan komersial dan diplomatik," kata Jacob Mardell, analis dari MERICS, kepada ABC news.

Tidak jelas berapa harganya namun tim BBC di kota Yiwu, China menyaksikan para perawat menyuntikkan vaksin seharga 400 yuan (Rp700.00).

Bio Farma, perusahaan Indonesia, mengatakan vaksin itu harganya sekitar Rp200.000.

Harga itu jauh lebih mahal dari vaksin buatan Universitas Oxford seharga US$4 (Rp55.000) satu dosis, sementara vaksin Moderna US$33 per dosis.

Moderna mengatakan mereka merencanakan untuk mengapalkan 500 juta dosis pada 2021 sementara AstraZeneca mengatakan akan memproduksi 700 juta vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford pada akhir kwartal pertama tahun 2021.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement