JAKARTA - Maskapai penerbangan Belanda, KLM akan memangkas 800 dan 1.000 pekerjaan lagi karena pandemi virus corona menghantam sektor penerbangan lebih lama dari yang diperkirakan.
Pemangkasan pekerjaan itu terjadi setelah pengumuman 5.000 lebih PHK pada Juli oleh maskapai yang menjadi bagian dari grup Air France-KLM.
Baca Juga: Tinjau Ramp Check Pesawat di Soetta, Menhub: Kita lakukan Terjadwal
"Kenyataannya adalah pemulihan memakan waktu, jauh lebih lama dari yang diharapkan, terutama untuk penerbangan jarak jauh, sebagian karena pembatasan perjalanan internasional baik yang sudah diberlakukan maupun pembatasan yang baru," kata KLM dalam sebuah pernyataan, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (22/1/2021).
"Ini berarti KLM harus memangkas 800 hingga 1.000 pekerjaan lagi," sambung KLM.
Baca Juga: Pasca-Sriwijaya Air Jatuh, Menhub Pantau Ketat Pesawat di Soetta
Pekerjaan tersebut mencakup 500 awak kabin, 100 awak penerbangan, dan antara 200 hingga 400 awak di darat.
CEO KLM Pieter Elbers mengatakan, pembatasan baru-baru ini yang diumumkan oleh pemerintah Belanda pada penerbangan ke Belanda telah "menambah" masalah maskapai itu tetapi bukan penyebab langsung dari PHK baru.
Tindakan tersebut termasuk larangan penerbangan ke Belanda dari Inggris, Afrika Selatan dan Amerika Selatan.