JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan cukup dalam pada perdagangan hari ini. Indeks melemah 129,78 poin atau 2,12% ke level 5.979.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan IHSG hari ini. Pertama, Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak memberikan banyak arahan tentang kebijakan moneternya.
"Memang dia tidak menaikkan bunga, tidak berubah kapan papan papering dilakukan, tapi itu atas sikap yang dilakukan Federal Reserve," ujar Hans saat dihubungi MNC Portal, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: IHSG Anjlok 2,12% Tinggalkan Level 6.000
Kedua, Hans menyebut, saat ini Amerika Serikat kemungkinan menghadapi masalah pada kebijakan fiskal. Sebab, kebijakan fiskal selama ini menjadi amunisi kenaikan indeks.
"Itu kemungkinan tidak bisa disahkan dalam waktu dekat dan mungkin akan terpending empat sampai enam bulan ke depan," kata dia.
Baca Juga: IHSG Anjlok Ikuti Bursa Regional Asia
Ketiga, dia menyebut meningkatnya angka pandemi Covid-19 secara global dan di Indonesia telah menyentuh angka 1 juta kasus positif Covid-19 turut mempengaruhi pergerakan indeks dan investor.
"Jadi, orang sedikit hati-hati dan kemarin Kementerian malah memindahkan alokasi anggaran, sehingga memberikan sinyalemen belanja pemerintah lebih banyak dialokasikan cukup banyak untuk penanggulangan pandemi. Makanya saham-saham konstruksi dan infrastruktur sedikit tertekan turun hari ini," ucapnya.