Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi BSI, Kinerja yang Paling Bagus BSM, BRIS atau BNI Syariah?

Fadel Prayoga , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2021 |13:18 WIB
Jadi BSI, Kinerja yang Paling Bagus BSM, BRIS atau BNI Syariah?
Perbankan. Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

2. Bank BNI Syariah

PT BNI Syariah catat laba bersih tahun berjalan Rp505,11 miliar di 2020. Capaian tersebut turun 16,25% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp603,15 miliar.

Adapun total aset mengalami kenaikan menjadi Rp55 triliun. Besaran tersebut naik 10,18% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 di Rp49,98 triliun.

Kenaikan aset didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga sebesar 9,6% secara yoy menjadi Rp47,97 triliun, dari sebelumnya Rp43,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

3. Bank BRI Syariah

PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih impresif pada triwulan IV-2020 sebesar Rp248 miliar atau naik 235,14% dibandingkan triwulan IV-2019.

Di sisi aset, BRIsyariah tercatat sebesar Rp57,7 triliun pada triwulan IV 2020, meningkat 33,8% dibandingkan triwulan IV 2019. Selain mencatat pertumbuhan laba, pertumbuhan pembiayaan dan dana murah perseroan juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Direktur Utama BRIsyariah Ngatari menyampaikan, hingga triwulan IV 2020 BRIsyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp40 triliun, tumbuh mencapai 46,24% year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen Ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

“Alhamdulillah menjelang legal merger tanggal 1 Februari 2021 BRIsyariah tumbuh positif dari sisi laba, asset, pembiayaan,” ujar Ngatari di Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Secara rinci, pembiayaan mikro BRIsyariah mencatat pertumbuhan tertinggi. Total pembiayaan mikro yang disalurkan BRIsyariah pada tahun 2020 mencapai Rp10,7 triliun, tumbuh 163% yoy. Pertumbuhan pembiayaan mikro disokong oleh penyaluran KUR yang sesuai target.

Total KUR yang disalurkan BRIsyariah pada tahun 2020 mencapai Rp4,5 triliun. Sekitar 40% penyaluran KUR BRIsyariah diarahkan ke sektor ekonomi produksi. Sementara sekitar 37,7% difokuskan ke sektor ekonomi perdagangan dan sekitar 22% di sektor jasa.

Saat ini, terutama di masa pandemi, penyaluran pembiayaan BRIsyariah juga diutamakan untuk sektor-sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan, dan alat kesehatan. Selain mikro, BRIsyariah menyalurkan Rp7,4 triliun pembiayaan untuk segmen kecil dan menengah, tumbuh sebesar 65% yoy.

Pertumbuhan penyaluran pembiayaan juga diiringi perbaikan kualitas pembiayaan. NPF BRIsyariah pada bulan Desember 2020 tercatat 1,7%, turun dibandingkan Desember 2019.

“Kami menargetkan pertumbuhan yang berkualitas lewat penyaluran pembiayaan yang selektif,” ujarnya.

Di sisi dana pihak ketiga (DPK), BRIsyariah mencatat pertumbuhan sebesar 44,61%. “Dana Pihak Ketiga meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah yang mencapai mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund,” pungkas Ngatari.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement