JAKARTA - Maluku dikembangkan sebagai Lumbung ikan Nasional (LIN). Hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian masyarakat wilayah Timur Indonesia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya ke Maluku adalah untuk memastikan sinkronisasi persiapan infrastruktur, baik dari pelabuhan perikanan maupun kawasan perindustriannya.
Baca Juga: Jurus Menteri Trenggono Siapkan Lumbung Ikan Nasional
Dia menjelaskan pola kerja sama pembangunan pelabuhan baru ini akan melibatkan investasi yang dikelola oleh swasta, dengan kehadiran pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur dasar.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak boleh lama-lama, harus action cepat. Ditargetkan pada tahun 2023, pelabuhan dan infrastruktur lainnya, bahkan tenant-tenant untuk industrinya sudah bisa berjalan. Untuk perizinan terkait dengan urusan ini, terutama perizinan pusat, kami dari BKPM akan membantu penuh, sehingga percepatan dapat dilakukan,” kata Bahlil dalam keterangannya resminya, Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga: Maluku Jadi Lumbung Ikan Nasional, Menhub Bakal Siapkan Pelabuhan Terintegrasi
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan studi secara mendalam yang juga didukung oleh studi Bank Dunia. Di Maluku sudah dipetakan untuk dapat dibangun pelabuhan baru dan harus dikolaborasikan dengan lumbung ikan yang sudah dicanangkan sejak jaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Apa yang kita lakukan adalah memulai proyek ini dengan APBN. Setelah ini baru mengundang swasta. Dalam konteks Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), anggaran dari pemerintah adalah melakukan pembiayaan infrastruktur dasar, sedangkan infrastruktur tambahan akan dibiayai swasta. Amanah kita kepada Maluku, suatu daerah yang indah sekali. Kita mendukung apa yang nanti akan kita bangun di sini. Selamat untuk Maluku,” ujar Budi.