Pada masa pandemi Covid-19 seperti ini, Anglas mengaku penjualan ikan guppy miliknya meningkat. Ikan guppy yang dijual Anglas sudah berstandar kontes semua. Mulai tahun 2020 lalu, Anglas sudah memutuskan untuk fokus pada kualitas ikannya yang dibandrol dengan harga Rp100.000– Rp3 juta per pasang. Ia juga mengekspor ikan guppynya ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Biasanya, ia berkomunikasi dengan pembeli melalui aplikasi Facebook. Anglas mengaku, paling tidak ia bisa menjual sepasang ikan guppy ke luar negeri dengan harga minimal 50 USD.
Walau meraup banyak keuntungan, Anglas juga membeberkan bahwa terdapat hal tidak menyenangkan yang pernah ia alami selama menjalani bisnis seperti ikan yang baru ia beli mati atau pun terserang penyakit. Dalam mengurus bisnisnya, ia dibantu oleh satu teman fakultasnya untuk memberi makan ikan dan mencuci akuarium.
Kedepannya, Anglas mengaku ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang guru dengan segera mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya. Walaupun, bercita-cita menjadi guru, Anglas akan tetap menekuni bisnis ikan guppy miliknya.
Anglas berpesan kepada mahasiswa UNS yang hendak merintis usaha untuk terus bekerja keras dan pantang menyerah.
“Wirausaha itu kan harus kerja keras, harus kuat , dan pantang menyerah. Kalau masalah modal itu banyak orang memikirkannya, padahal, sebenarnya kita bisa usaha dengan modal orang lain seperti menjadi reseller,” pungkas Anglas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)