Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perum Perindo-Perinus Merger, Erick Thohir: Enggak Lagi Punya Kapal

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Sabtu, 06 Maret 2021 |08:17 WIB
Perum Perindo-Perinus Merger, Erick Thohir: Enggak Lagi Punya Kapal
Erick Thohir (Foto: Dok BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Kementeriam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan merger antara Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) rampung pada semester I-2021. Merger BUMN perikanan ini dipastikan tidak akan memberi dampak buruk bagi para nelayan.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, usai kedua BUMN merger dalam satu manajemen holding, maka dipastikan perseroan tidak akan memiliki kapal ikan. Kepemilikan kapal hanya akan memberi dampak buruk bagi nelayan.

"Perinus dan Perindo mau merger, tapi Perinus dan Perindo enggak lagi punya kapal-kapal, karena kalau ada kapal-kapal matiin nelayan," ujar Erick dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jumat (5/3/2021) malam.

Baca Juga: Menakar Kekuatan BUMN Perikanan jika Di-Merger Erick Thohir 

Terkait hal itu, Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berkoordinasi. Pembicaraan kedua kementerian juga terkait cold chain (rantai pasok) perseroan setelah digabungkan.

"Bagaimana Perinus dan Perindo sinergi BUMN dengan KKP bangun cold chain, off taker-nya siapa? Kita harap apalagi sudah ada kargo Manado, Jepang Sumatera langsung, bukan nggak mungkin cold chain ini dapat message, ikan ini lagi dicari, sudah tahu spesifik, nah ini nih lihat juga Perindo Perinus bagaimana bangun cold storage mudah, tapi off take sulit," katanya.

Direktur Operasional Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, penggabungan BUMN Perikanan akan berdampak pada bisnis perseroan. Di mana, bisnis akan menguat lantaran Perindo dan Perinus saling melengkapi dari mulai hulu ke hilir.

Konsep bisnis merger Perindo dan Perinus akan menjadi kekuatan baru di bidang perikanan. Sebab, Perindo unggul di bidang pengelolaan pelabuhan perikanan dan budidaya sedangkan Perinus masyhur di bidang perikanan tangkap. “Kekuatan Perindo dan Perinus diharapkan berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan berbahan ikan di Indonesia,” katanya.

Pada lini bisnis kepelabuhanan, Perindo memiliki kekuatan di beberapa segmen usaha pelabuhan perikanan yang dikelola. Pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Perikanan Jakarta, Pelabuhan Perikanan Belawan, Pekalongan, Pemangkat, Brondong, Prigi, Lampulo Tarakan dengan menyediakan sarana produksi cold storage 6 unit berkapasitas 3.200 Ton, Unit Pengelolaan Ikan (UPI) 4 unit, layanan docking, kapal tangkap dan tampung, pabrik es, SWRO dan jasa kepelabuhanan lainnya.

Selain itu kekuatan Perindo pada lini bisnis Budidaya dengan lokasi tambak seluas 38 hektar (Ha), Keramba Jaring Apung 427 holes dan didukung dengan adanya Pabrik pakan ikan dan udang kapasitas 6 ton per Jam untuk menciptakan budidaya terintegrasi.

Raenhat mencatat, untuk business growth, Compound Annual Growth Rate (CAGR) Perindo - Perinus ditargetkan tumbuh hingga 26% dalam 5 tahun ke depan dengan bertumpu pada bisnis perdagangan ikan dan pakan.

Sedangkan untuk existing business seperti jasa kepelabuhanan diprediksi CAGR tumbuh 15% dan perdagangan ikan 22%. Target bisnis Perindo - Perinus ini dirumuskan dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas perusahaan dan peluang di pasar.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement