Sementara itu, pendapatan dari rawat inap terkontraksi 3,35% yoy menjadi Rp3,95 triliun dari sebelumnya Rp4,09 triliun. Selanjutnya total aset dari emiten Grup Lippo ini tumbuh 8,86% yoy menjadi Rp8,42 triliun pada akhir 2020. Perinciannya, liabilitas menanjak 37,35% yoy menjadi Rp2,40 triliun dan ekuitas turun 22,26% yoy menjadi Rp6,01 triliun.
Kata Presiden Direktur Siloam International Hospitals, Ketut Budi Wijaya, perseroan terus fokus pada biaya manajemen sepanjang 2020 sebagai bagian dari rencana efisiensi jangka panjang. Di luar pengeluaran material untuk Covid, secara persentase biaya material Siloam Hospitals terhadap pendapatan operasional bersih sebesar 39,1% pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar 40,5%.
Total operational expenditure Siloam Hospitals di luar pengeluaran terkait Covid-19 tercatat 34,8% terhadap pendapatan operasional bersih 2020, menurun dari 37,4% pada 2019. Pertumbuhan EBITDA yang kuat dan laba bersih perseroan menghasilkan pertumbuhan arus kas yang fenomenal.
Arus kas operasional meningkat sebesar Rp1,34 triliun pada 2020, melonjak 105% dari Rp 652 miliar pada 2019. Arus kas bebas bertumbuh sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 762% dibandingkan sebelumnya Rp 122 miliar.
(Fakhri Rezy)