SOLO - Kementerian Perhubungan mencatat sudah ada 321.563 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo. Jumlah tersebut merupakan akumulatif sejak beroperasi pada 10 Februari hingga 4 April 2021.
Direktur Prasarana Kereta Api Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo mengatakan, dari jumlah tersebut penumpang paling banyak naik dan turun adalah di Stasiun ujung. Di mana stasiun ujung yang, seperti Solo Balapan dan Yogyakarta.
Baca Juga: Pasca-Kebakaran Permukiman Warga, KRL Cikarang Sudah Bisa Dilewati
Adapun rinciannya, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Solo Balapan sejak beroperasi hingga 4 April adalah 92.886 penumpang. Sedangkan dari Stasiun Purwosari totalnya sekitar 33.351 penumpang.
Kemudian penumpang yang naik dari Stasiun Gawok total mencapai 5.972 penumpang. Lalu untuk Stasiun Delanggu totalnya mencapai 10.157 penumpang.
Selanjutnya dari Stasiun Ceper ada sekitar 6.297 penumpang. Kemudian dari Stasiun Klaten ada sekitar 16.206 penumpang totalnya.
Baca Juga: Resmikan KRL Yogyakarta-Solo, Jokowi: Lebih Cepat dari Prameks
Setelah itu ada Stasiun Srowot dan Brambanan masing masing 2.799 dan 3.423 penumpang. Lalu ada Stasiun Maguwo yang totalnya mencapai 17.165 penumpang.
Kemudian ada Stasiun Lempuyangan yang totalnya mencapai 39.716 penumpang. Dan terakhir adalah Stasiun Tugu Yogyakarta yang totalnya mencapai 93.601 penumpang.
“Penumpang yang paling banyak diujung-ujung. Penumpangnya ya orang Solo dan Yogyakarta. Tidak ke stasiun-stasiun lain. Realisasi penumpang 321.553 dari beroperasi sampai 4 April,” ujarnya dalam acara paparan di kawasan Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (6/4/2021).