CHICAGO - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena aksi ambil untung dari kenaikan empat hari beruntun dan sehari setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu.
Data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat mendukung harapan pemulihan cepat yang meredupkan daya tarik logam mulia.
Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp4.000, Termahal Rp864 Juta
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun USD1,40 atau 0,08% menjadi ditutup pada USD1.741,60 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (6/4/2021), emas berjangka melonjak USD14,2 atau 0,82% menjadi USD1.743, setelah menyentuh posisi tertinggi sesi di USD1.746,55.
Emas berjangka naik tipis USD0,4 atau 0,02% menjadi USD1.728,80 pada Senin (5/4/2021), setelah terangkat USD12,8 atau 0,75% menjadi USD1.728,40 pada Kamis (1/4/2021), dan melambung USD29,6 atau 1,76% menjadi USD1.715,60 pada Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Kabar untuk Emak-Emak, Harga Emas Naik Lagi!
"Jika kita mendapatkan kekuatan berkelanjutan dalam laporan ekonomi, saya kira kita akan melihat kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga ... imbal hasil meningkat. Yang pada akhirnya akan berdampak negatif pada emas," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.