JAKARTA - Tekan beban utang, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melaksanakan Obligasi Wajib Konversi (OWK) II dan III senilai Rp3,9 triliun dengan menerbitkan 39 miliar saham seri C bernominal Rp100 per lembar saham.
Disebutkan, transaksi itu terjadi pada tanggal 21 April 2021 dengan harga pelaksanaan Rp100 per lembar saham. Pencatatan seluruh saham seri C hasil konversi di BEI itu pada tanggal 12 April 2021.
Sementara itu, OWK perseroan pada laporan keuangan telah audit 31 Desember 2021 tercatat Rp4,6 trilliun. Sehingga dengan pelaksanaan OWK III dan II tersebut saldo OWK perseroan sisa Rp700 miliar. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga:Â Pendapatan Naik, Smartfren Justru Rugi Rp1,52 Triliun
Sebagai informasi, emiten operator telekomunikasi ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,523 triliun pada akhir tahun 2020 atau membaik dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat rugi bersih sebesar Rp2,187 triliun. Sehingga, rugi per saham dasar membaik menjadi Rp4,92, sedangkan di akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp7,07.
Sementara total pendapatan usaha sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp9,407 triliun atau naik 34,63% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp6,987 triliun. Tapi, beban usaha tercatat sebesar Rp10,162 triliun atau tumbuh 9,36% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp9,29 triliun. Sehingga rugi usaha membaik menjadi Rp784,67 miliar.
Baca Juga:Â Disebut Bakal Merger dengan XL Axiata, Begini Kata Smartfren
Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp12,365 triliun atau turun 2,9% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp12,735 triliun. Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp26,318 triliun atau melonjak 85,71% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp14,914 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp38,6 triliun atau naik 39,8% dibanding akhir tahun 2019 yang tecatat sebesar Rp27,6 triliun.