Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Dunia Turun Usai Naik 6%

Harga Minyak Dunia Turun Usai Naik 6%
Kilang Minyak (Reuters)
A
A
A

 JAKARTA - Harga minyak dunia sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tetapi berhasil meraih kenaikan mingguan karena prospek permintaan yang lebih kuat dan tanda-tanda pemulihan ekonomi di China dan Amerika Serikat mengimbangi kekhawatiran tentang meningkatnya infeksi COVID-19 di negara-negara besar lainnya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 17 sen atau 0,3%, menjadi ditutup pada USD66,77 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berkurang 33 sen atau 0,5%, menjadi menetap di USD63,13 per barel, dilansir dari Antara, Sabtu (17/4/2021).

Baca Juga: Permintaan Naik, Harga Minyak Dunia Tembus USD66,9 per Barel

Untuk minggu ini, minyak mentah berjangka AS melonjak 6,4%, sementara acuan global Brent terangkat 6,1% setelah menguat dalam empat sesi terakhir.

Produk domestik bruto kuartal pertama China melonjak 18,3% tahun ke tahun, data resmi menunjukkan. Data itu menyusul peningkatan besar dalam penjualan ritel AS dan penurunan klaim pengangguran yang dirilis pada Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 5%

"Data ekonomi yang kuat, didorong oleh bantuan tunai langsung stimulus Biden 1.400 dolar AS, merupakan perkembangan positif yang sangat besar untuk energi," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Minggu ini, Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkatkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan permintaan minyak 2021, mengutip rebound yang lebih kuat dari perkiraan dalam aktivitas di ekonomi tertentu.

Perkiraan tersebut juga didukung oleh data pemerintah pada Rabu (14/4/2021) yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS secara keseluruhan turun 5,9 juta barel karena aktivitas penyulingan meningkat.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement