Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hati-Hati Rupiah! Dolar AS Menguat Lawan Mata Uang Dunia

Antara , Jurnalis-Jum'at, 23 April 2021 |07:27 WIB
Hati-Hati Rupiah! Dolar AS Menguat Lawan Mata Uang Dunia
Dolar AS (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Dolar AS terangkat berita ekonomi yang positif dan pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa pelemahan zona euro masih memerlukan dukungan dari kecepatan pembelian obligasi saat ini.

Gerakan dolar diperkuat pada sore hari oleh sebuah penghindaran risiko (risk-off), permintaan dolar ketika tersiar kabar bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengusulkan hampir dua kali lipat pajak atas capital gain untuk orang-orang yang berpenghasilan lebih dari satu juta dolar AS.

Indeks dolar terhadap mata uang utama lainnya naik 0,2 persen menjadi 91.303 pada sore hari di New York, setelah pasar menyaring pernyataan ECB dan berita bahwa klaim pengangguran baru AS telah jatuh ke level terendah 13 bulan, menyiapkan panggung untuk pertumbuhan pekerjaan yang kuat pada April.

Baca Juga: Dolar Melemah Terbebani Imbal Hasil Obligasi AS 

Euro telah naik sekitar 0,1 persen terhadap dolar sebelum peristiwa tersebut, tetapi kemudian turun 0,2 persen menjadi 1,201 dolar.

Ketua ECB Christine Lagarde mengatakan pembuat kebijakan belum membahas penghentian program pembelian obligasi "karena itu prematur." Dia mengatakan ekonomi masih "tertutupi oleh ketidakpastian" meskipun ada tanda-tanda perbaikan dan kemajuan vaksinasi.

Imbal hasil obligasi zona euro merosot setelah Lagarde berbicara.

“Sampai Anda melihat angka COVID yang lebih baik dari Eropa, potensi kenaikan euro akan dibatasi,” kata Direktur Pelaksana Analis Mata Uang Global Action Economics, Ronald Simpson, di Safety Harbor, Florida.

Simpson menambahkan bahwa jika proposal pajak Biden diteruskan, hal itu dapat merugikan greenback jika mendorong para investor saham dengan keuntungan besar untuk menjualnya sebelum peraturan diberlakukan.

"Hal itu mungkin terus menekan pasar saham, terus menerus, selama sisa tahun ini, yang tidak akan menjadi pertanda baik bagi dolar jika kita mulai melihat arus keluar dari ekuitas AS," kata Simpson.

Dampak langsungnya "tidak terlalu serius," kata Kepala Analis Valas Exchange Bank of Canada, Erik Bregar.

"Kami melihat perpanjangan dari pergerakan pagi ini pasca-ECB," kata Bregar. “Ini adalah masalah klasik risk-off (penghindaran risiko), permintaan dolar AS.”

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement