JAKARTA β Masyarakat makin gemar belanja Online. Berdasarkan data Google, ada peningkatan pencarian sebesar 79% tentang bagaimana berbelanja online dan 44% tentang bagaimana menjadi penjual online.
Christian Lopulalan, Industry Analyst CPG, Google Indonesia, menjelaskan sekitar 3-4 tahun yang lalu, digital masih menjadi salah satu tools bagi para pengiklan untuk menjangkau konsumen, tetapi tidak menjadi yang utama.
Baca Juga: E-Commerce Berlomba-lomba Gaet Konsumen Muslim, Kenapa?
βNamun kita melihat, pandemi menyebabkan adopsi digital di Indonesia melompat lebih cepat dan menyebabkan digital menjadi tools dan kanal utama bagi pemasar untuk menjangkau konsumennya,β kata dia dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).
Lewat semua perubahan yang terjadi pada tahun 2020, kami mengidentifikasi pembelajaran utama dari seluruh platform kami selama Ramadan sebelumnya. Tahun ini, minat terhadap spiritualitas, hiburan, kemudahan, dan berbelanja masih bertumbuh, namun kini minat tersebut dilakukan secara digital:
Baca Juga: Reminder! Menko Airlangga: Bebas Ongkir, Pemerintah Siapkan Rp500 Miliar untuk Harbolnas Ramadan
Ramadan jelas merupakan masa di mana konsumen ingin memberikan yang terbaik dari diri mereka saat menghabiskan momen-momen berharga bersama teman dan keluarga. Namun, dengan segala sesuatu yang semakin mengandalkan digital, perpindahan melakukan perayaan secara online. Berikut yang dapat dilakukan oleh pemasar untuk dapat menjangkau konsumen mereka secara digital:
Menangkan audiens Anda di 5 detik pertama.
Cobalah untuk tidak terlihat seperti iklan. Kalahkan perhatian singkat dari konsumen dengan menghadirkan konten yang menonjol dan tetap relevan.