JAKARTA - Bisnis ritel di Indonesia berguguran akibat pandemi Covid-19. Banyak ritel terpaksa menutup gerainya karena tak sanggup menahan beratnya beban di tengah pandemi. Bahkan, raksasa ritel modern pun dibuat tidak berdaya, seperti Giant yang akan menutup seluruh gerai di Indonesia pada Juli 2021.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan bahwa ditutupnya gerai ritel modern dapat memberikan multiplier effect yang besar.
"Ditutupnya gerai ritel modern dapat memberikan multiplier effect yang besar," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga: Ramalan Mengerikan Ritel Modern dalam 6 Bulan ke Depan
Roy memaparkan dampak buruk jika banyak gerai ritel ditutup. Pertama, negara akan kehilangan investasi. Kedua, akan terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran.
"Adanya PHK besar-besaran sehingga kehilangan daya beli masyarakat yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi," katanya.
Kemudian, akan mematikan UMKM. Pasalnya banyak UMKM yang mengandalkan ritel modern untuk memperdagangkan produknya.
"Barang-barang yang dibuat oleh UMKM jika tidak ada toko atau gerainya ya mereka mau berjualan dimana. Ada 7 juta UMKM yang diserap oleh anggota - anggota Aprindo," katanya.
Selain itu, ditutupnya gerai ritel akan berdampak pada Purchasing Managers' Index (PMI) yang saat ini berada di level 53 atau level ekspansif. Pasalnya, barang manufaktur seperti makanan dan minuman tidak bisa didistribusikan jika gerai ritel pada ditutup.
"PMI akan turun karena industri manufaktur yang memproduksi makan dan minum enggak tau diperdagangkan di mana jika ritel modern ditutup. Pabrik boleh PMI naik, tapi kalau gerai ritel modern tutup mau dibuang ke mana produk yang dihasilkan," katanya.
Tak hanya itu, hal ini juga akan menurunkan potensi konsumsi rumah tangga sebagai kontributor PDB sebesar 57%
"Satu gerai ritel modern tutup akan berkontribusi dalam konsumsi rumah tangga. Dampak multiplier effect ini harus menjadi catatan penting dan diperhatikan oleh pemerintah," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)