JAKARTA - Pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia diminati beberapa negara. Pesawat terbang tersebut jenis CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Untuk diketahui, PT DI sukses mengekspor satu unit pesawat terbang CN235-220 senilai Rp354 miliar untuk Angkatan Udara Senegal dalam kegiatan Ferry Flight dari Hanggar Fixed Wing PT DI di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
“Alhamdulillah, dalam situasi ini PT DI berhasil melakukan ekspor pertamanya di awal tahun 2021. Dengan diserahkannya pesawat CN235 ketiga ini semoga dapat membantu meningkatkan kinerja Angkatan Udara Senegal dalam setiap pelaksanaan operasi udara. Kami merasa bangga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Senegal kepada PT DI selama ini,” kata Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro, dikutip dari Setkab, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Ekspor Produk Halal RI Masih Kalah dari Malaysia
Pesawat CN235-220 MPA ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat lepas landas dengan jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama delapan jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360⁰ Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Baca Juga: Wamendag Sebut Buton Punya 'Harta Karun' Potensi Ekspor
Kemudian terdapat juga Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari. Hingga saat ini, PT DI telah berhasil memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 69 unit untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Dari total sebanyak 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia, saat ini PT DI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235.
Sebagaimana informasi yang dilansir laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sebagian modal kerja PT DI dalam pembuatan pesawat ini didanai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA). Skema tersebut merupakan penugasan khusus dari Kemenkeu untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan pasar Afrika dan Asia Selatan.