JAKARTA - Lembaga pemikir bidang energi dan lingkungan Institute fo Essential Services Reform (IESR) memandang pembiayaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap mampu menciptakan peluang bisnis bagi koperasi.
Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR Marlistya Citraningrum mengatakan skema pembiayaan menarik dan terjangkau masih sulit ditemukan karena perusahaan penyedia layanan PLTS atap baru bekerja sama dengan bank saja.
"Skema pembiayaan PLTS atap yang menarik menjadi suatu peluang bagi lembaga keuangan termasuk koperasi," kata Marlistya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga:Â Punya Potensi Matahari, RI Bangun Pasar Menarik Bagi InvestorÂ
Sejak 2018, IESR menggelar studi pasar tentang pembangkit listrik tenaga surya di berbagai kota, seperti Jabodetabek, Surabaya, tujuh kota di Jawa Tengah, dan tiga kota di Bali.
Hasil survei itu menunjukkan ada beragam potensi pasar PLTS di masing-masing kota tersebut.
Di Jabodetabek sebanyak 13 persen responden termasuk dalam kategori early followers dan early adopters. Mereka memiliki pengetahuan tentang PLTS atap dan secara finansial mampu untuk membelinya.
Kelompok itu hanya perlu informasi komprehensif yang mencakup teknologi PLTS atap, prosedur pemasangan, juga penyedia jasa pemasangan PLTS atap.
Kelompok early followers dan early adopters punya jumlah yang cukup banyak di berbagai kota antara lain Surabaya 19 persen, Jawa Tengah 9,6 persen, dan Bali 23,3 persen.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News