Bahkan lanjutnya, pada tahun lalu perseroan telah mengucurkan belanja modal untuk membiayai proyek kosntruksi Kota Kasablanka fase kedua, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall fase 3 dan 4, East Coast Mansion serta pembelian tanah mencapai Rp874 miliar, dan untuk tahun menyiapkan belanja modal sekitar Rp900 miliar untuk konstruksi proyek di Bekasi, maupun Pakuwon Mall Surabaya.
“Selain itu akhir November lalu kami melakukan pembelian Hartono Mall Yogyakarta, marriot Hotel Yogyakarta dan Hartono Mall Solo sebagai upaya ekspansi bisnis ke Jawa Tengah,”jelasnya.
Kemudian dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2020. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, PWON mencatatkan pendapatan senilai Rp3,97 triliun atau terkoreksi 44,77% dari tahun sebelumnya Rp7,20 triliun. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus 65,80% secara tahunan menjadi Rp929,91 miliar dari sebelumnya Rp2,71 triliun.
Kendati mengalami penurunan, rasio laba PWON pada 2020 dapat dijaga dobel digit sebesar 30%. Sementara aset perseroan tercatat senilai Rp26,45 triliun pada akhir 2020 atau tumbuh 1,39% dibandingkan akhir 2019 senilai Rp26,09 triliun. Kenaikan itu lebih disebabkan oleh pertambahan liabilitas sebesar 10,75% menjadi Rp8,86 triliun sementara ekuitas turun 2,74% menjadi Rp17,59 triliun.
(Feby Novalius)