Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Melemah Imbas Lonjakan Kasus Covid-19 di Dunia

Antara , Jurnalis-Sabtu, 10 Juli 2021 |07:55 WIB
 Dolar AS Melemah Imbas Lonjakan Kasus Covid-19 di Dunia
Dolar AS Melemah di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), bersama dengan yen Jepang. Pelemahan dolar AS karena mata uang berisiko lebih disukai, dengan reli obligasi pemerintah AS kehabisan tenaga dan pasar saham global stabil.

Beberapa data AS yang lemah baru-baru ini, bersama dengan lonjakan kasus COVID-19 di banyak bagian dunia, telah memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi global kehabisan tenaga, yang menyebabkan penurunan beruntun delapan hari imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang berakhir Jumat (9/7/2021).

"Minggu ini adalah tentang pasar obligasi dan jatuhnya imbal hasil obligasi pemerintah," kata Edward Moya, analis pasar senior untuk Amerika di OANDA. "Beberapa dari langkah itu mungkin berlebihan."

Kenaikan imbal hasil mendukung aset dan mata uang yang lebih berisiko, dengan pasar saham global naik dan dolar Australia dan Selandia Baru yang terkait komoditas memperoleh tawaran beli.

Baca Juga: Indeks Dolar Melemah karena Data Tenaga Kerja AS 

Dikutip dari Reuters, Aussie naik 0,79 persen menjadi 0,74905 dolar AS, setelah menyentuh terendah baru untuk tahun ini di 0,7410 dolar AS, dan Kiwi bertambah 0,81 persen menjadi 0,7002 dolar AS, setelah jatuh lebih dari 1,0 persen di sesi sebelumnya.

Euro memperpanjang kenaikan di atas lompatan 0,45 persen pada Kamis (8/7/2021), menguat 0,27 persen menjadi 1,1876 dolar AS.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,252 persen menjadi 92,131.

Penurunan greenback kemungkinan sebagian disebabkan oleh aksi ambil untung menjelang data inflasi utama AS untuk Juni yang akan dirilis minggu depan, kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

"Dolar yang bullish menarik beberapa keuntungan," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement