JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, keberadaan Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC) akan membawa Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik berbasis baterai di dunia.
"Tidak sampai di situ juga, kalau kita bicara eco lifestyle, salah satunya yang ke depan adalah kendaraan bermotor (listrik). Di situlah, kita memastikan, kita tidak hanya menjadi market, tapi kita menjadi bagian daripada ekosistem itu dengan menciptakan yang namanya baterai listrik," ujar Erick, Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Ada Pabrik Mobil Listrik di Indonesia, Menteri Investasi: Ini Bukan Kacang Goreng
IBH sendiri akan difokuskan pada rantai pasok (value chain) baterai listrik. Kementerian BUMN menargetkan produksi kendaraan listrik akan segera direalisasikan pada 2022 atau 2023.
Di sisi produksi, IBH akan memproduksi baterai dan mendaur ulang (recycle) baterai. Erick menyebut hal itu penting dilakukan.
Pemegang saham juga memperkirakan 80 persen pemilik kendaraan listrik berbasis baterai akan mengisi daya (charge) di rumah mereka masing-masing. Karena itu, PT PLN (Persero) akan menyediakan keandalan listrik untuk memenuhi kebutuhan pengendara.
Sementara, 20 persen lainnya akan dilakukan di tempat umum yang disediakan pemerintah. "PLN juga bersinergi, yang namanya charger baterai itu atau charger daripada kendaraan itu mau tidak mau nanti 80 persen di rumah loh. Hanya 20 persen di jalanan," katanya.