Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Garuda Indonesia Rugi Rp5,5 Triliun, Pendapatan Anjlok 54%

Aditya Pratama , Jurnalis-Senin, 02 Agustus 2021 |12:55 WIB
Garuda Indonesia Rugi Rp5,5 Triliun, Pendapatan Anjlok 54%
Garuda Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada kuartal I-2021. Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, Perseroan mencatatkan rugi sebesar 384,34 juta dolar AS atau setara dengan Rp5,57 triliun, naik 219,86% dari 31 Maret 2020 sebesar 120,16 juta dolar AS.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar 353,07 juta dolar AS atau turun 54,03% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 768,12 juta dolar AS dengan rugi per saham dasar 0,01485 dolar AS.

Adapun pendapatan usaha Perseroan terdiri atas penerbangan berjadwal, penerbangan tidak berjadwal, dann lainnya. Penerbangan berjadwal menyumbang terbesar ke pendapatan sebesar 278,22 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 654,52 juta dolar AS.

Kemudian, penerbangan tidak terjadwal tercatat 22,78 juta dolar AS atau lebih tinggi dari sebelumnya 5,31 juta dolar AS, dan lainnya tercatat 52,06 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 108,27 juta dolar AS.

Baca Juga: Garuda Indonesia Lolos dari Gugatan Pailit, 9 Pesawat Harus Direlokasi

GIAA mencatatkan adanya kenaikan beban pemeliharaan dan perbaikan di kuartal I-2021 menjadi 159,73 juta dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu 128,52 juta dolar AS. Sementara itu, beban operasional penerbangan turun menjadi 392,25 juta dolar AS dari sebelumnya 525,65 juta dolar AS, dan beban umum dan administrasi turun menjadi 46,25 juta dolar AS dari sebelumnya 72,45 juta dolar AS.

Manajemen Garuda menjelaskan, Grup mengalami kerugian sebesar 385,4 juta dolar AS dan liabilitas jangka pendek Grup melebihi aset lancarnya sejumlah 4,07 miliar dolar AS dan Grup mengalami defisiensi ekuitas sebesar 2,32 miliar dolar AS.

Baca Juga: Saham Garuda Indonesia Digembok, Ini Penjelasan BEI

Pandemi Covid-19, diikuti dengan pembatasan perjalanan, telah menyebabkan penurunan perjalanan udara yang signifikan, dan memiliki dampak buruk pada operasi dan likuiditas Grup. Sebagai bagian dari usaha berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi diatas, Grup mengambil langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai berikut:

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement