JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengantongi laba bersih sebesar Rp301,02 miliar pada kuartal II 2021. Posisi ini berbanding dengan periode 30 Juni 2020 rugi Rp12,09 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/8/2021), perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp1,23 triliun atau naik 88,40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp657,29 miliar dengan laba per saham dasar Rp321,09.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Prodia Cetak Laba Rp158,75 Miliar
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas laboratorium, non-laboratorium, dan klinik. Laboratorium menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp1,15 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp601,72 miliar, non-laboratorium tercatat Rp93,37 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp57,76 miliar, dan klinik tercatat Rp10,10 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp6,25 miliar.
Baca Juga: Prodia Bukukan Laba Rp268,7 Miliar di Tengah Covid-19
Pendapatan berdasarkan pelanggan terdiri atas pelanggan individu tercatat Rp429,98 miliar, referensi dokter tercatat Rp414,48 miliar, referensi pihak ketiga tercatat Rp267,47 miliar, klien korporasi tercatat Rp126,41 miliar.
PRDA mencatatkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal II-2021 menjadi Rp471,41 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp319,45 miliar, beban usaha Rp402,63 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp375,94 miliar. Sementara itu, beban keuangan turun menjadi Rp1,74 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,36 miliar.
Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp378,20 miliar, arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp104,84 miliar, dan arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp165,05 miliar.
Prodia Widyahusada mencatatkan liabilitas sebesar Rp462,93 miliar dan ekuitas Rp1,92 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp2,39 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp2,23 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)