JAKARTA - PT PLN (Persero) menilai pembentukan Holding Geothermal Indonesia (HGI) mempercepat dan mengoptimalkan pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Karena itu, PLN terus memberikan dukungan terhadap pembentukan holding ini.
Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas tengah menggodok pembentukan HGI. Adapun perusahaan pelat merah yang akan digabung dalam Holding, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi (Persero).
Baca Juga: Erick Thohir Bocorkan 'Rahasia' PLN hingga 2060
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi menyebut, pihaknya mendukung pemegang saham mensinergikan entitas-entitas usaha yang selama ini mengelola energi panas bumi ke dalam HGI.
Langkah itu pun berdasarkan perhitungan potensi energi panas bumi Indonesia yang mencapai 25 GW atau setara 40 persen cadangan potensi panas bumi dunia.
Baca Juga: Privatisasi dan IPO Pembangkit PLN Ditolak, Ini Alasan Serikat Pekerja
Namun, pemanfaatannya baru sekitar 2,1 GW. Melihat besarnya potensi tersebut diperlukan terobosan untuk mengakselerasi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.
"Sebab, tujuan utama dari pembentukan holding ini bukan untuk mengerdilkan satu sama lain, melainkan justru untuk membesarkan setiap entitas dan menggarap potensi panas bumi sebesar-besarnya," kata Agung, Jumat (6/8/2021).
Melalui holding ini, lanjut Agung, seluruh sumber daya, aset yang dimiliki oleh setiap entitas, termasuk sumber daya manusia dengan keahlian-keahlian spesifik, akan tetap dioptimalkan. Proses ini akan menghasilkan holding panas bumi yang jauh lebih besar daripada yang sekarang ada.