JAKARTA - PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) memutuskan untuk mengubah penggunaan dana hasil penawaran umum perseroan dari sebelumnya 30% akan digunakan untuk pengembangan atau pembentukan anak usaha baru akan digunakan untuk bayar pinjaman usaha perseroan. Hal ini menjadi keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direktur INOV Victor Choi mengatakan, dengan disetujuinya perubahan penggunaan dana tersebut, beban utang INOV bisa berkurang dan diharapkan kinerja INOV ke depan akan semakin membaik.
Baca Juga: Lepas 800 Juta Saham Baru, Inocycle Incar Penjualan Tumbuh 40%
Hingga semester pertama 2021, INOV berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp305,4 miliar atau meningkat 29,8% yoy, dan laba bersih tercatat naik 197,1% atau menjadi sebesar Rp7,9 miliar. Demikian dikutip dari Harian Neraca, Jumat (27/8/2021).
Kinerja di semester pertama tahun ini didominasi oleh penjualan produk serat (Re-PSF) sebesar Rp209,3 miliar yang bertumbuh 23,1% yoy. Kemudian disusul oleh penjualan produk bukan tenun (non woven) yang pertumbuhannya cukup signifikan yaitu mencapai 60,7% yoy menjadi sebesar Rp65,4 miliar, serta penjualan produk perabot rumah tangga (homeware) sebesar Rp30,0 miliar yang bertumbuh 24,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Wih! Banyak Generasi Muda Jadi Investor Saham, Didominasi Usia di Bawah 30 Tahun
Disampaikannya, melihat tren positif dari permintaan produk daur ulang yang terus meningkat, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan dampak dari pandemi yang masih berlanjut serta masih ada kebijakan lockdown di beberapa negara tujuan ekspor, perseroan tetap optimis dapat menutup tahun ini dengan kinerja yang positif.