Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anti Colok Hidung! Bio Farma Targetkan Produksi 500 Ribu Alat Tes PCR Kumur, Harganya Rp50.000

Dinar Prisca , Jurnalis-Selasa, 07 September 2021 |11:10 WIB
Anti Colok Hidung! Bio Farma Targetkan Produksi 500 Ribu Alat Tes PCR Kumur, Harganya Rp50.000
Bio Farma Produksi Tes PCR Kumur (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menargetkan memproduksi 500.000 kit tes PCR kumur yang dinamai Bio Saliva hingga akhir 2021.

Sebagai alat diagnosis Covid-19 dengan metode kumur, Bio Saliva telah mendapatkan izin edar resmi Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021.

"Rencana sampai akhir tahun 500.000 kit," kata Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Mengenal Alat Tes PCR Kumur dengan Sensitivitas Capai 95 Persen

Sebelumnya, Bio Farma menargetkan akan memproduksi alternatif tes PCR itu sebesar 50.000 kit setiap bulannya. Iwan melaporkan bahwa hingga Agustus 2021, total 70.000 kit Bio Saliva telah diproduksi bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi Nusantics.

"Sampai dengan Agustus 2021 sudah produksi Bio Saliva sekitar 70.000 kit," kata Iwan.

Namun, penyaluran alat tersebut masih terpusat di wilayah Jakarta dan Bandung, tutur Iwan, sembari menambahkan bahwa akan menyalurkan alat ini ke seluruh laboratorium di Indonesia.

Sementara persoalan harga, Iwan menjelaskan harga produk Bio Saliva sebesar Rp50.000,-, dengan pelayanan uji PCR menjadi Rp495.000,-.

"Penyaluran sampai saat ini masih sekitar Bandung dan Jakarta. Harga untuk produk Bio Salivanya sendiri adalah Rp.50.000/kit, kalau harga Bio Saliva plus pelayanan Uji PCR adalah Rp495.000," terangnya.

Pada pekan lalu, Bio Farma pernah menjelaskan bahwa metode kumur melalui Bio Saliva dapat membaca partikel virus dengan menggunakan sampel gargled saliva, dengan sensitivitas sebesar 95% untuk mendeteksi virus.

Cara ini diharapkan dapat memberikan alternatif alat tes virus corona selain tes antigen atau PCR konvensional yang mencolok hidung pasien.

"Alat tes RT Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut memiliki sensitivitas hingga 95%, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit. Alat ini pun sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan nomor Kemenkes RI AKD 10302120673," dalam laporan resmi Kemenkes, dikutip pada Senin (6/9)

Produk Bio Saliva merupakan pengembangan dari produk yang mBioCov19 dari Nusantics. Jika digunakan bersamaan dengan alat PCR BioCov-19, diklaim mampu mendeteksi mutasi virus corona baik varian Alpha (B 117), Beta (B 1.351), Gamma (P.1), Delta (B 1.617.2), Kappa (B 1.617.1), Eta (B 1.525), Iota (B.1526), Varian Indonesia (B 1.466.2), Epsilon (B 1.427/29), dan Lambda (C.37).

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement