JAKARTA - Produksi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kuartal II-2021 lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. Perseroan mengirimkan 15.845 metrik ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar USD208,4 juta.
Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, volume penjualan tercatat sekitar 7% lebih tinggi pada kuartal II-2021 dibandingkan pada kuartal I-2021, mengimbangi harga realisasi rata-rata yang lebih rendah pada kuartal II-2021.
Baca Juga: Vale Indonesia Raih Pendapatan USD414,94 Juta di Semester I-2021
"Kami telah menyelesaikan kegiatan pemeliharaan kritikal pada triwulan ini yang memungkinkan kami mengoptimalkan proses produksi sampai akhir tahun. Saya menghargai kerja keras karyawan dan kontraktor kami untuk terus memberikan hasil yang positif sambil mengelola resiko penyebaran COVID-19 secara efektif dalam kegiatan operasi kami," ujar Febriany dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, Vale Indonesia mencatat EBITDA sebesar USD72,3 juta pada kuartal II-2021, lebih rendah dari yang tercatat pada kuartal I-2021 sebesar USD88,9 juta, terutama disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dan harga realisasi rata-rata nikel yang lebih rendah.
Baca Juga: Produksi Nikel Vale Indonesia Turun 17% di Semester I-2021
Perseroan berhasil mencatat laba positif sebesar USD25,1 juta pada kuartal II-2021, turun dari laba sebesar USD33,7 juta pada kuartal I-2021 sejalan dengan penurunan EBITDA. Namun, laba pada semester pertama tahun 2021 sebesar USD58,8 juta lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu ketika Grup mencatat laba sebesar USD53,1 juta.
Beban pokok pendapatan pada kuartal II-2021 meningkat 13% menjadi USD174,3 juta dari USD154,8 juta pada kuartal I-2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas utama seperti minyak dan batubara.